Karya Tulis Ilmiah



Adalah Sebuah Karya Tulis untuk mahasiswa tingkat 3 semester 6 di gundarama. Memiliki Bobot SKS 2 dan di wajibkan guna mengambil gelar DIII/ atau setara dengan Sarjana Muda.


BAB I PENDAHULUAN

Di bab pendahuluan, Peneliti/ Penulis harus dapat secara fokus menuliskan masalah-masalah yang terjadi di tempat penelitiannya. setiap pembaca sudah dapat mengetahui apa sebenarnya yang akan dilakukan/ditulis oleh peneliti dalam penelitiannya.

Latar Belakang Masalah

Di latar belakang masalah dijelaskan, apa saja kendala yang dihadapi oleh sebuah sistem atau jika ingin membuat aplikasi kenapa aplikasi ini diperlukan. dan masalah-masalah yang dihadapi oleh si penulis dengan sistem serta pengaplikasiannya.

 Batasan Masalah

Terdiri dari batasan masalah yang di kemukakan penulis.Jadi tidak semua bisa terlingkupi penulis hanya akan membatasi masalah untuk mempermudah penulisan ilmiah. Karena masalah dapat kompleks dan rumit serta menyebarluas maka penulis diharuskan membuat batasan masalah yang akan di tulis penulis

 Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang telah dipilih, dirumuskan masalah tersebut dengan kalimat tanya. Dengan kalimat tanya tersebut, diharapkan para pembaca lebih tahu ke arah mana PI ini dibuat.

Tujuan Penelitian

Tentu saja, tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah (yang telah dibatasi) di atas. Namun demikian, tujuan-tujuan lainnya (efek positif dari perancangan sistem) boleh saja ditulis. serta pengharapan-pengharapan penulis kedepannya setelah PI selesai.

 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berisi mengenai bagaimana cara kita melakukan penelitian. Misalkan, penelitian ini dilakukan melalui studi lapangan yaitu dengan cara pengamatan, wawancara, penyebaran kuisioner, dan sebagainya.
Penelitian juga dilakukan dengan membaca buku-buku teori ,blog,dan website yang menyerupai kasus yang akan dibahas.

 Sistematika Penulisan

Di sini dijelaskan mengenai pembabakan penulisan, Bab 1 mengenai apa, Bab 2 mengenai apa, dan seterusnya. Pembabakan ini dibuat selogis (terurut) mungkin.


BAB II  KAJIAN PUSTAKA

Di bab ini diungkapkan teori-teori yang digunakan Penulis untuk memcahkan masalah. Selain teori, bisa juga dimasukkan alat-alat (tools) perancangan sistem, namun demikian tools tersebut hanya digunakan sebagai pelengkap saja, teori utamanya harus dikedepankan. di gunakan ERD dan EER bila perlu

BAB III ANALISIS dan PEMBAHASAN

Di bab ini dijelaskan secara runut (logis) mengenai langkah-langkah pemecahan masalah yang dilakukan. Bisa dimulai dengan menganalisis permasalahan (di sub-bab batasan masalah), kenapa masalah itu bisa terjadi, apa saja kendalanya, dan apa langkah penyelesaiannya. Selanjutnya dilakukan proses atau prosedur atau langkah-langkah penyelesaian dari sub-bab rumusan masalah. serta terdiri dari logika-logika pemprograman jika yang dibuat adalah program.



BAB IV PENUTUP

Pada bab penutup ini, isinya adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah jawaban mengenai “apakah pembahasan yang telah dilakukan dapat memecahkan masalah ?.” Jawaban harus jujur (sesuai dengan norma-norma keilmiahan). Saran berisi mengenai hal-hal yang dapat dikembangkan dari PI yang sudah diselesaikannya ini.


LAMPIRAN

Lampiran berisi berkas-berkas yang merupakan pendukung penelitian dan penulisan, misalkan dapat berupa source code dan listing-listing serta dapat juga di sertakan tampilan-tampilan aplikasi yang dibuat.

PENGALAMAN KESALAHAN

Berikut akan dijelaskan mengenai kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa berdasarkan pengalaman kami dalam membimbing dan menguji TI selama ini.

 Menggunakan kata ganti orang

Masih banyak yang menulis TI seperti menulis buku (dalam hal ini, Penulis mengajak pembaca berpikir atau belajar kepadanya), misalkan pada kalimat-kalimat :
(a)    Seperti sudah kita ketahui bersama ...........(ada kata “kita”)
(b)    Dalam hal ini, Penulis meyakini bahwa ..... (ada kata “Penulis”)
(c)    Bisa Anda lihat di sini ................................ (ada kata “Anda”)

Jadi, jangan gunakan kata ganti orang. Untuk mencegah itu, gunakanlah kalimat pasif, misalkan pada (c) Bisa dilihat di sini ...., dan sebagainya.

 Menggunakan kata perintah

Jangan menggunakan kata atau kalimat perintah di TI yang menjadikan seakan para pembaca adalah ’murid’-nya. Misalkan pada kalimat :

(a)    Lihatlah, bahwa berdasarkan .......(ada kata perintah “Lihatlah”)
(b)    Untuk itu, klik-lah mouse sebanyak dua kali ....(ada kata “klik-lah)

Kembali, gunakan kalimat pasif, misalkan “Dilihat, bahwa berdasarkan...” agar semua penulisan ini dilakukan sendiri oleh si penulis PI.

 Penggunakan suku kata  “di”

Masih banyak yang tidak mengerti kapan suku kata “di” harus dijadikan penunjuk tempat, atau menjadi kata depan, sehingga banyak yang menulis :

(a) Pernyataan diatas sudah tepat ....... (“di” yang digabung dengan kata)
(b) Karenanya, harus di lakukan ...........(”di” yang dipisah dengan kata)

yang seharusnya ditulis : (a) di atas, dan (b) dilakukan.

“Di” dipisah dengan kata berikutnya bila ia menunjukkan tempat, misalkan di Jakarta, di samping, di sini, dan semacamnya.

 Menerangkan kehebatan perkembangan komputer di Latar Belakang Masalah

Sewaktu kita menuliskan masalah di latar belakang masalah, jangan kita bicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemecahan masalah atau yang tidak ada kaitan langsung dengan masalah. Jadi, cerita mengenai perkembangan komputer yang demikian pesat, dan semacamnya tidak perlu kita tuliskan, karena perkembangan komputer tersebut bukan menjadi masalah kita.

 Kesimpulan yang sama dengan yang ada di Latar Belakang Masalah

Banyak yang menulis segala sesuatu di kesimpulam ternyata hanya mengulang tulisan yang pernah ada di latar belakang masalah atau di bagian lain. Padahal, kesimpulan adalah segala sesuatu yang baru kita dapatkan setelah penelitian kita lakukan.
Ibarat menonton sebuah film, maka kesimpulan terhadap sebuah film adalah film tersebut bagus, biasa-biasa saja, atau tidak bagus. Begitu juga dengan PI, di kesimpulan adalah penjelasan mengenai bagus (sesuai dengan yang diharapkan untuk menyelesaikan masalah), biasa-biasa saja (tidak semuanya sesuai dengan yang diharapkan), atau tidak bagus (sama sekali tidak membantu memecahkan masalah).

Software yang ‘dikupas habis di Kajian Pustaka’

Software (contoh, Visual BASIC), bukanlah teori. Jadi seharusnya, software tidak perlu dimasukkan di manapun, baik itu di judul penulisan, maupun di dalam teori. Terlebih lagi, software tersebut didapatkan dari membajak (melanggar HAKI), Jika bukan software bajakan, maka perlu dicantumkan lisensi yang didapat di dalam lampiran.
Jika memang untuk menunjang penulisan, software tersebut harus dicantumkan (dan berlisensi) maka jjelaskan secara singkat saja (sekitar 1 alinea) mengenai manfaat software tersebut bagi penelitian. Jadi jangan dikupas habis mulai dari sejarah hingga icons yang disediakannya.
READMORE
 

Kerangka-kerangka Penulisan di perguruan tinggi (Penulisan Ilmiah)



Kerangka-kerangkanya


COVER :

FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA




 PENULISAN ILMIAH

    APLIKASI RUMUS GRAMMAR ENGLISH UNTUK SEMUA KALANGAN
    Nama       : Riky Konfen
    NPM        : 15109048
    Jurusan        : Sistem Informasi
    Pembimbing : M. Akbar Marwan


Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Mencapai jenjang DIII/Setara Sarjana Muda

UNIVERSITAS GUNADARMA
2012

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI..............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................iii

KATA PENGANTAR..................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................2
Metode Penulisan..........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................5

BAB III PENUTUP.......................................................................................21
Kata Penutup................................................................................................21
Lampiran......................................................................................................22
Kesimpulan...................................................................................................35
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lembar Pengesahan
(terdiri dari nama penulis dan sumpah atas apa yang dia buat dengan sendiri ataupun tidak plagiat, surat pengesahan dari dosen pembimbing PI, dosen Penguji sidang, dan Ketua Jurusan Fakultasnya).
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan penulisan ilmiah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masa depan dan teman-teman.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah

           Dengan semakin besar dan marak sistem operasi platform android sekarang ini, penulis mencoba memberikan perhatian untuk lebih dapat memahami dan memaksimalkan kemajuan platform android ini.(dan seterusnya sampai ke pokok permasalahan)

1.2    Batasan Masalah
      Batasan masalah dari penulisan ini adalah aplikasi rumus ini akan menampilkan rumus-rumus grammar dasar, yang sering kita gunakan dalam percakapan serta mengerjakan soal-soal Grammer English.(dibentuk untuk membatasi masalah yang dihadapi untuk penulisan)

1.3    Tujuan Penulisan
       Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat aplikasi rumus grammar(terdiri dari tujuan dari penulis yang ada di penulisan ilmiah ini)

1.4    Metode Penelitian
       (Terdiri dari metode-metode penelitian yang dilakukan penulis untuk menyelesaikan penulisan ilmiahnya)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN
Maraknya penggunaan smartphone android dapat memajukan teknologi serta mewabah pada profesionalisme. Penulis ingin membuat aplikasi berbasis android (menceritakan sejarah dan pembuatan aplikasi serta keggunaan aplikasi yang digunakan)

BAB III
PROGRAM

(Mulai menjelaskan pembuatan program dari tampilan, listing program, dan logika dari masing-masing tampilan listing program.)


BAB IV
PENUTUP
(terdiri dari Lampiran, Daftar Pustaka, serta kalimat penutup dari penulis)

Lampiran
(terdiri dari Lampiran listing-listing program dan lampiran gambar-gambar program aplikasi yang di bentuk)

Daftar Pustaka
(terdiri dari sumber-sumber pengetahuan yang dibuat di penulisan ilmiah)

Kesimpulan
(penulis memberikan kesimpulan dari apa yang dia buat)

Penutup
(penulis memberikan kata-kata penutup)

READMORE
 

Penalaran, Deduktif, Induktif


PENALARAN (reasoning)

Penalaran adalah bentuk tertinggi dari pemikiran, dan sebab itu lebih rumit dibanding pengertian dan proposisi.
Contoh penalaran:
Logam 1 akan memuai jika dipanaskan
Logam 2 akan memuai jika dipanaskan
Logam 3 akan memuai jika dipanaskan
Logam 4 akan memuai jika dipanaskan
Logam 5 akan memuai jika dipanaskan
Jadi : Semua Logam akan memuai jika dipanaskan.

  1. Konklusi dan premis
Penalaran ialah gerak pikiran dari proposisi1 dan seterusnya, hingga proposisi terakhir jadi penalaran merupakan suatu proses pikiran. Sebuah penalaran terdiri atas : premis dan kesimpulan. Premis dibedakan menjadi premis mayor dan premis minor.

  1. Penalaran deduktif dan induktif
Penalaran biasanya dibedakan jadi dua macam, yakni penalaran induktif dan penalaran deduktif.

Pada penalaran deduktif, konklusi lebih sempit dari premis.

Contoh penalaran deduktif :
Semua ikan bisa berenang (premis mayor)
Hiu adalah jenis ikan air laut (premis minor)
Jadi : Hiu bisa berenang (konklusi)


Pada penalaran induktif, konklusi lebih luas dari premis.

Contoh penalaran induktif :
Logam 1 akan memuai jika dipanaskan (premis mayor)
Logam 2 akan memuai jika dipanaskan (premis minor)
Semua logam akan memuai jika dipanaskan (konklusi)

  1. Hukum-hukum penalaran
Dalam hukum penalaran perlu dipahami bahwa “yang benar” tidak sama dengan “yang logis”. Yang benar adalah suatu proposisi. Sebuah proposisi benar juika ada kesesuaian antara subjak dan predikat. Yang logis adalah penalaran. Suatu penalaran dinamakan logis kalau mempunyai bentuk yang tepat, dan sebab itu penalaran itu sahih.

Dirumuskan dalan hukum-hukum penalaran sebagai berikut:
Hukum pertama :
Apabila premis benar, konklusi benar
Contoh:

Semua manusia akan mati
Ali adalah manusia
Jadi : Ali akan mati

Di sini, premis mayor dan premis minor benar. Oleh sebab itu konkluskinya juga benar.

Hukum kedua:
Apabila konklusi salah, premisnya juga salah
Contoh:

Semua manusia akan mati
Malaikat adalah manusia
Jadi : Malaikat akam mati

Di sini konklusi salah, sebab itu premisnya (kedua-duanya atau salah satunya) juga pasti salah. Karna di premis minor malaikat memang bukan manusia.

Hukum ketiga:
Apabila premis salah, konklusi bisa benar bisa juga salah
Contoh:

Malaikat itu benda fisik
Batu itu malaikat
Jadi L batu itu benda fisik
Di sini, kedua premisnya salah, tetapi konklusinya benar. Kalau premisnya salah dan konklusi salah lihat di atas.

Hukum keempat:
Apabila konklusi benar, premis bisa benar bisa juga salah
Contoh : konklusi benar premis salah, lihat contoh diatas. Konklusi benar ,premis benar, lihat contoh pada hukum pertama.

READMORE
 

ADVERB DAN ADJECTIVE


PEMBAHASAN TENTANG “ADVERB and ADJECTIVE

 I.   PENDAHULUAN

Dalam mempelajari Bahasa Inggris, ada banyak hal yang harus diketahui terlebih dahulu, salah satunya adalah bagian-bagian perkataan yang diucapkan atau  dalam Bahasa Inggris disebut Parts of Speech. Dalam tata bahasa (grammar) Bahasa Inggris, Parts of Speech diklasifikasikan dalam delapan jenis kata yang digolongkan sesuai dengan apa yang ditunjukkannya yakni noun (kata benda), pronoun (kata ganti), adjective (kata sifat), verb (kata benda), adverb (kata keterangan), preposition (kata depan/preposisi), conjunction (kata sambung/penghubung) dan interjection (kata seru). Namun dalam makalah ini hanya akan dibahas tentang “adverb” sesuai dengan lingkup yang telah ditentukan.
  
II.   PEMBAHASAN

Adverb atau kata keterangan adalah kata yang memberikan penjelasan mengenai tempat, waktu dan cara suatu kegiatan atau peristiwa itu terjadi. Contoh : here, now, softly, loudly, tomorrow, again, twice, never, dll.
Adverb juga didefinisikan sebagai kata yang menjelaskan kata kerja (verb), kata sifat (adjective), kata depan (preposition) dan kata lainnya kecuali kata benda (noun) dan kata ganti (pronoun).
Contoh :
Ø      I am working now.
o     (kata now dalam kalimat tersebut adalah keterangan waktu yang menerangkan kata kerja working).

Ø      Hendi speaks loudly.
o     (kata loudly dalam kalimat tersebut menerangkan bagaimana cara Hendi berbicara).
Ø      Wenny never comes before dinner.
o     (kata never dalam kalimat tersebut merupakan keterangan petunjuk frequensi/keseringan).








Macam Adverb (Types of Adverb).

a.   Adverb of Time.
Merupakan kata keterangan yang menyatakan waktu terjadinya suatu pekerjaan, tindakan atau peristiwa tersebut. Contoh : afterwards (kemudian, sesuadah itu, lalu), already (sudah), before (lebih dahulu, sebelum), frequently (seringkali), now (sekarang), today (hari ini), soon (segera), immediately (segera), lately (akhir-akhir ini), yesterday (kemarin), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
I’am stydying english now. (Saya sedang belajar bahasa Inggris sekarang).
Untuk membantu menunjukkan Adverb of Time, kita bisa mengajukan pertanyaan dengan kata “when” (kapan).

b.   Adverb of Place.
Merupakan kata keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya suatu perbuatan, tindakan atau peristiwa tersebut. Contoh : above (di atas), back (di belakang), below (di bawah), around (sekeliling), here (di sini), somewhere (di suatu tempat), everywhere (dimana-mana), there (di sana), dsb.

Contoh aplikasi dalam kalimat :
She studies English here. (Ia belajar bahasa Inggris di sini).
Untuk membantu menunjukkan Adverb of Place, kita bisa mengajukan pertanyaan dengan kata “where” (di mana).

c.   Adverb of Manner.
Merupakan kata keterangan yang mengungkapkan bagaimana caranya suatu pekerjaan itu dilakukan atau suatu peristiwa itu terjadi. Contoh : carefully (dengan hati-hati), fluently (dengan lancar), hard (dengan keras), fast (dengan cepat), slowly (dengan lambat, secara perlahan-lahan), suddenly (tiba-tiba), together (bersama-sama), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
They worked hard. (Mereka bekerja dengan keras).
Untuk membantu menunjukkan Adverb of Manner, kita bisa mengajukan pertanyaan dengan kata “how” (bagaimana).






  
d.    Adverb of Frequency.
Merupakan kata keterangan yang menyatakan jumlah atau berapa banyaknya suatu pekerjaan, tindakan atau peristiwa itu dilakukan.
1)   adverb of quantity.
      Biasanya untuk menentukan adverb of quantity kita mengajukan pertanyaan dengan kata “how often”.
Contoh : always (selalu), usually (biasanya), never (tidak pernah), ever (pernah), sometimes (kadang-kadang), seldom (jarang), generally (umumnya), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
Andi always drinks milk every night. (Andi selalu minum susu setiap malam).
2)   adverb of number.
Biasanya untuk menentukan adverb of number kita mengajukan pertanyaan dengan kata “how many times” (berapa kali).
Contoh : once (sekali), twice (dua kali), thrice (tiga kali), half (setengah), twofold (dua kali lipat), dsb.
Contoh aplikasi dalam kalimat :
He eats twice every day. (Ia makan dua kali tiap hari)..

e.   Interrogative Adverb.
Merupakan kata keterangan yang turut membentuk pertanyaan. Masing-masing adverb jenis ini berhubungan dengan adverb lainnya.
Contoh :
1)   How did he go?
How merupakan interrogative adverb of manner.
2)   Where did he go?
Where merupakan interrogative adverb of place.









\




Degrees of Comparison in Adverb
Beberapa kata keterangan mempunyai tingkat perbandinghan seperti kata sifat dan ini dibentuk dengan cara yang sama.
a)   Kalau adverb merupakan sebuah kata yang bersuku kata satu, komparatif dibentuk dengan menambahkan er dan superlatif dengan menambahkan est.
Positif
Komparatif
Superlatif
Late (terlambat)
Later (kemudian)
Later (kemudian)
Long (lama)
longer (lebih lama)
Longest (terlama)
Near (dekat)
Nearer (lebih dekat)
Nearest (terdekat)
Soon (segera, dgn cepat)
Sooner (lebih cepat)
Soonest ( paling cepat)
b)   Beberapa adverb membentuk tingkat perbandingan secara tidak teratur.
Kata benda
Kata sifat
Superlatif
Well (dengan baik)
Better (lebih baik)
Best (paling baik)
Badly (Jelek)
Worse (lebih jelek)
Worst (paling jelek)
Forth (selanjutnya)
Further (lebih lanjut)
Furthest (paling jauh)
c)   Adverb yang berakhiran ly, komparatif dibentuk dengan menambahkan more dan superlatif dengan menambahkan most :
Positif
Komparatif
Superlatif
Busily (sibuk)
More busily (lebih sibuk)
Most busily (paling sibuk)
Slowly (pelan – pelan)
More slowly (lebih pelan)
Most slowly (paling pelan)
Catatan :
Namun adverb early, dengan mengganti y menjadi “i”, lalu ditambah er untuk membentuk komparatif dan menambahkan est untuk superlatif.


ADJECTIVES / Kata Sifat-Kata Sifat
Adjective (kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk memberi sifat pada kata benda. Tiap kata sifat mempunyai kekuatan yang bersifat membatasi, dan kata sifat itu boleh diberikan definisi sebagai kata yang digunakan untuk mebatasi pemakaian kata benda.
Ada enam jenis kata sifat :
  • Proper adjective (kata sifat nama diri)
  • Descriptive adjective (kata sifat deskriptif)
  • Quantitative adjective (kata sifat kuantitatif)
  • Numeral adjective (kata sifat numeral)
  • Demonstrative adjective (kata sifat demonstratif)
  • Distributive adjective (kata sifat distributif)
A. Proper adjective
Kata sifat yang melukiskan suatu benda dengan suatu kata benda nama diri tertentu. Proper adjective harus dimulai dengan huruf besar.
Contoh: An Indonesian pilgrim. Pejiarah Indonesia
Pembentukan kata sifat dari kata benda nama diri:
a)    Dengan menambahkan n
Kata benda
Kata sifat
Austria
Austrian (yang berhubungan dgn Austria)
Sumatra
Sumatran (yang berhubungan dgn Sumatra)
Africa
African (yang berhubungan dgn Afrika)

b)   Dengan menambahkan an
Kata benda
Kata sifat
Europe
European (mengenai Eropa)
Troy
Troyan (mengenai Troya)

c)   Dengan menambahkan ian
Kata benda
Kata sifat
Mongol
Mongolian (mengenai Mongolia)
Paris
Parisian (mengenai Paris)
d)   Dengan menghilangkan e atau y dan menambahkan ian
Kata benda
Kata sifat
Aristotle
Aristotlian (mengenai Aristotle)
Italy
Italian (mengenai Itali)
e)   Dengan menghilangkan s dan menambahkan tian
Kata benda
Kata sifat
Mars
Martian (mengenai Planet Mars)
f)    Dengan menambahkan i
Kata benda
Kata sifat
Iraq
Iraqi (mengenai Irak)
B. Descriptive Adjective
Kata sifat yang melukiskan sifat dan keadaan seseorang, hewan atau benda.
  • a brave girl. (Seorang gadis yang berani)
  • a beautiful woman. (Seorang wanita yang cantik)
  • a sick dog. (Seekor anjing yang sakit)




C. Quantitative Adjective
Kata sifat yang menunjukkan berapa banyak (how much) sesuatu benda yang dimaksudkan. Kata-kata sifat utama yang termasuk kategori ini :
  • much (= a large quantity of) = banyak
  • little (= a small quantity of) = sedikit
  • no (= not any) = tak ada sesuatu apapun
  • some (= a certain quantity of) = sejumlah tertentu
  • any ( = any quiantity of) = sejumlah sedikit
  • enough (= sufficient) = cukup
  • whole  = seluruh
  • half  = setengah
Adjective of quantity selalu diikuti oleh kata benda tunggal, dan kata benda ini harus selalu merupakan kata benda material atau kata benda abstrak, misalnya much bread, much butter, much sugar (material), much pain (= a high degree of pain) rasa sakit yang sangat (kata benda abstrak). Oleh karena itu ajective of quantity disebut juga adjective of degree.

III.   KESIMPULAN

Adverb sebagai salah satu bagian perkataan yang diucapkan (Parts of Speech) dalam tata Bahasa  Inggris (grammar) adalah merupakan salah satu dari banyak hal yang harus diketahui dalam mempelajari Bahasa Inggris. Adverb merupakan kata yang menjelaskan kata kerja, kata sifat dan kata lainnya kecuali kata benda (noun) dan kata ganti (pronoun). Ada bermacam-macam bentuk adverb yang dikategorikan berdasarkan fungsi atau penggunaannya. Dengan mengetahui adverb, baik bentuk, arti serta aplikasinya diharapkan dapat menjadi salah satu modal dalam mempelajari Bahasa Inggris secara baik dan benar.
Sedangkan, Adjective (kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk memberi sifat pada kata benda. Tiap kata sifat mempunyai kekuatan yang bersifat membatasi, dan kata sifat itu boleh diberikan definisi sebagai kata yang digunakan untuk mebatasi pemakaian kata benda.

READMORE